Minggu, 26 September 2021

Profil Dahlan Iskan : Sang Menteri Yang Bersahaja

 Kita pasti tidak asing lagi mendengar nama Dahlan Iskan Profil Dahlan Iskan : Sang Menteri yang Bersahaja
Kita niscaya tidak gila lagi mendengar nama Dahlan Iskan. Yang unik dari Bapak Menteri yang satu ini adalah tidak ada yang mengenang kapan dia dilahirkan. Bahkan, orang tuanya pun tidak mampu mengingatnya. Akhirnya, Dahlan menetapkan memilih tanggal lahirnya merupakan 17 Agustus biar mudah dikenang karena bertepatan dengan kemerdekaan RI. Profil Dahlan Iskan bisa kita jadikan sebagai acuan karena semenjak kecil ia sudah terbiasa dengan kemiskinan namun dengan kerja kerasnya ia dapat menjadi menteri dan memberi wangsit berjuta orang. Ketika masih kecil, ia hanya memiliki satu baju, satu celana pendek, dan satu sarung. Baginya, sarung merupakan semuanya mulai dari alat ibadah, selimut, sekaligus merupakan pengganti baju atau celana kalau dia sedang mencuci pakaianya. Bahkan, sarung tersebut kadang dipergunakannya selaku karung untuk menghimpun sisa panen kedelai milik orang kaya.

Profil Dahlan Iskan kecil sangatlah sederhana dan serba berkekurangan. Tetapi dengan ketekunannya, bisa membuahkan hasil yang begitu luar biasa. Karir Dahlan Iskan dimulai semenjak ia tidak menyelesaikan kuliahnya di Universitas 17 Agustus dan IAIN (kini STAIN). Dia lebih menentukan menekuni dunia kewartawanan di koran kampus dan aktif juga di beberapa organisasi mirip Pelajar Islam Indonesia.


Saat menjadi wartawan majalah tempo pada tahun 1976, Dahlan meliput petaka Tampomas dan menulisnya untuk laporan Tempo. Terrnyata alhasil sungguh anggun sehingga Dahlan dipromosikan selaku kepala distributor Tempo Jatim. Saat di Surabaya, Dahlan terkadang menulis informasi dan dikirim ke koran lain selain Tempo. Akibatnya, dia sering ditegur alasannya yaitu mengirim gesekan pena ke media lain.

Tahun 1982, Dahlan Iskan sudah dipercaya untuk memimpin Koran Jawa Pos yang dibeli oleh Eric Samola, Direktur Utama PT Grafiti Pers, Penerbit Tempo. Saat itu, pasar koran di kota Surabaya dikuasai oleh harian Surabaya Post dan Kompas. Jawa Pos saat itu hanyalah suatu koran yang boleh dibilang diambang kehancuran. Namun, dalam waktu masa 5 tahun telah menjadi surat kabar dengan 126.000 - 300.000 eksemplar. Lima tahun berikutnya, terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN), surat kabar terbesar di Indonesia. Pada tahun 1997 dia telah berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di kota Surabaya. Tahun 2002, di Surabaya dia mendirikan  stasiun televisi lokal JTV yang kemudian diikuti Batam TV dan Riau TV.

Pada tahun 2009, Dahlan menjabat selaku Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang memulainya dengan pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL). Pada petengahan tahun ini, SKKL yang menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong ini mempunyai panjang serat optic 4.300 kilometer.

Akhir 2009, Fahmi Mochtar, direktur utama PLN, digantikan oleh Dahlan Iskhan alasannya ialah pada dikala kepemimpinan Mochtar, PLN sering dikritik atas banyaknya kejadian mati lampu di kawasan Jakarta. Semenjak Dahlan memimpin PLN, dalam 6 bulan Dahlan membuat beberapa gebrakan, merupakan diantaranya Bebas Bayar Pet se-Indonesia dan Gerakan Sehari Sejuta Sambungan. Pada tahun 2010, 5 pulau di Indonesia yakni pulau Bunaken Manado, Banda, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawang telah berhasil dibangun PLTS.

Pada 17 Oktober 2011, Dahlan ditunjuk oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku pengganti Mentri BUMN yang sedang menderita sakit. Dahlan terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil untuk dijadikan Mentri BUMN alasannya ia sedang dalam puncak semangat utntuk melakukan reformasi PLN. Beliau merasa berat untuk meninggalkan PLN dan mesti menanggung tanggung jawab yang besar dengan didapatnya amanah yang besar ini.

Berikut profil Dahlan Iskan :
  • Nama lengkap: Dahlan Iskan
  • Tempat, Tanggal lahir: Magetan, 17 Agustus 1951
  • Umur: 61
  • Istri: Nafsiah Sabri
  • Agama : Islam
  • Pendidikan: Fakultas Hukum IAIN Sunan Ampel, Minout Indonesia LPPM (1979), FINNON LPPM (1980)
Karir pekerjaan

  • Tahun 1975-1976= Wartawan majalah tempo
  • Tahun 1982= Pemimpin surat kabar Jawa Pos hingga kini
  • Tahun 2000= Direktur Utama Perusda PT. PWU Jatim Group
  • Tahun 2000-kini= CEO Jawa Pos group
  • Tahun 2009= Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC)
  • Tahun 2009-2011= Direktur utama PLN
  • Taun 2011-kini= Menteri BUMN


Sekian profil Dahlan Iskan. Semoga dapat menjadi ide bagi kta semua.

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)