
Konon, taman tanpa bunga bagai sayur tanpa garam. Kiasan ini tidak berlebihan. Hadirnya bunga di taman niscaya akan memperbesar semarak situasi. Bunga dengan warna-warni memikatnya akan membuat siapapun yang menatap menjadi bahagia. Nah, ada ragam bunga yang bisa Anda pilih selaku penghias taman. Salah satu anjuran terbaik ialah bunga Anyelir. Dengan keelokan kelopak bunganya, ia akan menjadi primadona taman di rumah Anda.
Bunga Teluki
Selain dikenal dengan nama Anyelir, bunga bagus ini juga kadang disebut Teluki. Adapun dalam bahasa Inggris, ia diberi nama Carnation. Sedangkan dalam kajian ilmiah, si Anyelir berjuluk Dianthus Caryophyllus. Konon kabarnya, ia pertama kali ditemukan di daerah Mediterania. Sejak dulu, Anyelir sudah dikenali selaku tanaman hias oleh sebab bunganya yang elok dan berwarna-warni. Bahkan beliau dijuluki sebagai bunga dewa mengingat namanya ialah “Dianthos” berasal dari kata Yunani yang berarti Dewa untuk Dios dan Bunga untuk Anthos.
Adapun pembagian terstruktur mengenai bunga Anyelir ini, menurut seorang pakar botani, selaku beirikut:
Bagian daun Anyelir condong runcing dengan tulang daun yang menyirip, sempit dan panjang. Warna daunnya hijau keputih-putihan. Adapun diameter bunga dari Anyelir berkisar di angka 5 sampai 10 cm. Secara lazim Anyelir mampu dikelompokkan menjadi dua bila dilihat dari jumlah bunganya. Pertama dalah Anyelir dengan satu bunga pada satu tangkai dan kedua yakni Anyelir dengan banyak bunga atau spray pada satu tangkai.
Klasifikasi Bunga Anyelir
Bunga Teluki
Selain dikenal dengan nama Anyelir, bunga bagus ini juga kadang disebut Teluki. Adapun dalam bahasa Inggris, ia diberi nama Carnation. Sedangkan dalam kajian ilmiah, si Anyelir berjuluk Dianthus Caryophyllus. Konon kabarnya, ia pertama kali ditemukan di daerah Mediterania. Sejak dulu, Anyelir sudah dikenali selaku tanaman hias oleh sebab bunganya yang elok dan berwarna-warni. Bahkan beliau dijuluki sebagai bunga dewa mengingat namanya ialah “Dianthos” berasal dari kata Yunani yang berarti Dewa untuk Dios dan Bunga untuk Anthos.
Adapun pembagian terstruktur mengenai bunga Anyelir ini, menurut seorang pakar botani, selaku beirikut:
- Divisio : Spermatophyta
- Subdivisio : Angiospermae
- Class : Magnoliopsida (Dicotyledonae)
- Subclass : Carryophyllidae
- Ordo : Caryophyllales
- Famili : Caryoplyllaceae
- Tribe : Dianthus
- Species : caryophyllus (Linn.)
Bagian daun Anyelir condong runcing dengan tulang daun yang menyirip, sempit dan panjang. Warna daunnya hijau keputih-putihan. Adapun diameter bunga dari Anyelir berkisar di angka 5 sampai 10 cm. Secara lazim Anyelir mampu dikelompokkan menjadi dua bila dilihat dari jumlah bunganya. Pertama dalah Anyelir dengan satu bunga pada satu tangkai dan kedua yakni Anyelir dengan banyak bunga atau spray pada satu tangkai.
Klasifikasi Bunga Anyelir

- Bunga Anyelir “Standard Carnation”. Bunga ini dibuat dengan mencampakkan pucuk lateral ketika proses budidaya dilakukan. Akibatnya, tangkai bunga Anyelir tumbuh dengan kekar. Panjangnya bisa meraih 60 bahkan 80 cm. Bunga Anyelir jenis ini mempunyai 1 bunga besar pada tiap tangkai.
- Bunga Anyelir “Midi Carnation”. Merupakan tipe Anyelir jenis kriteria yang sudah mengalami pemotesan di beberapa pucul lateralnya. Namun pemotesan tersebut tidak dikerjakan di pucuk utama. Akibatnya, diameter bunga yang timbul memiiki diameter 75% dari bunga Anyelir patokan.
- Bunga Anyelir “Mignon Carnation. Jenis Anyelir yang satu ini sebetulnya merupakan “Standar Carnation” dengan ukuran yang lebih kecil. Hal ini diakibatkan terbuangnya pucuk terminal juga pucuk lateral. Ukuran bunga ini pun menjadi setengah dari ukuran bunga Anyelir “Standard Carnation”.
- Bunga Anyelir “Micro Pink” merupakan jenis anyelir dengan kluster kecil-kecil dengan pucuk yang dibiarkan meningkat meningkat .
- Bunga Anyelir “Spray Carnation” yaitu jenis Anyelir yang cuilan pucuknya dibuang. Adapun belahan pucuk lateralnya dibiarkan berkembang. Panjang tangkai pada jenis Anyelir yang satu ini mampu mencapai 40 hingga 70 cm.
- Bunga Anyelir “Diantini Carnation” ialah jenis Anyelir yang serupa dengan D Barbatus, namun bagian pucuk terminalnya sudah dibuang.