
Rambutan merupakan buah favorit nyaris siapa pun. Hal ini masuk akal mengenang rasa manisnya memang memikat pengecap dan harganya di pasaran juga tidak terlalu mahal. Bahkan, rambutan bisa dijuluki buah yang merakyat karena mudah didapatkan terutama di Indonesia. Sayangnya, rambutan yakni buah musiman, jadi Anda hanya akan menjumpainya di bulan-bulan tertentu. Nah, lazimnya kita menyantap daging durian bukan? Selebihnya, baik kulit maupun kulit buah rambutan lazimnya terbuang percuma. Padahal bahwasanya faedah biji rambutan cukup baik terlebih untuk mereka yang terkena diabetes mellitus.
Biji rambutan atau Nephelium lappaceum semen bukan limbah biasa. Sejak dulu kurun, nenek moyang kita memakai biji rambutan ini untuk mengobati penyakit diabetes. Biasanya cara yang dipakai mengolah biji ini seragam, yakni dengan diptong kecil kemudian kemudian disangrai hingga berubah kecoklatan. Setelah itu, biji rambutan tersebut dihaluskan. Saat hendak diminum, beliau diseduh layaknya kopi. Bagi penderita diabetes, sebaiknya ramuan tersebut dikonsumsi sebanyak 2 kali dalam sehari.
Masih ada bahu-membahu cara lain untuk memperoleh manfaat biji rambutan ini. Berdasarkan pengamatan mahasiswa Farmasi di Universitas Padjajaran, biji buah rambutan ini bisa dimasak menjadi emping atau kerupuk biji. Ia kondusif untuk disantap layaknya emping melinjo. Cara pembuatannya pun nyaris sama dengan emping melinjo adalah ditumbuk sampai membentuk lapisan tipis yang lalu dijemur berikutnya digoreng saat hendak dirasakan. Jika Anda tak tenteram dengan debu biji rambutan, tak ada salahnya mengolahnya menjadi kerupuk. Selain selaku kudapan di waktu santai, emping biji rambutan ini juga tetap bisa menjauhkan dan menyembuhkan Anda dari penyakit diabetes mellitus.
Selain diolah selaku emping, biji rambutan ini juga ternyata bisa diracik menjadi camilan enak lainnya. Hal ini dicetuskan pertama kali oleh salah seorang peneliti dari Universiti Teknologi MARA (UiTM). Mereka menjadikan biji buah rambutan sebagai manisan. Produk bernama Rambuseed Florentine ini memang terinspirasi oleh Florentine, manisan khas dari Italia yang dibuat dari berbagai macam biji-bijian. Uniknya, meski sudah dimasak menjadi manisan, faedah biji rambutan dalam menetralkan gula darah tidak lenyap. Jadi, sambil menikmati tajil sambil melawan gula!
Biji rambutan atau Nephelium lappaceum semen bukan limbah biasa. Sejak dulu kurun, nenek moyang kita memakai biji rambutan ini untuk mengobati penyakit diabetes. Biasanya cara yang dipakai mengolah biji ini seragam, yakni dengan diptong kecil kemudian kemudian disangrai hingga berubah kecoklatan. Setelah itu, biji rambutan tersebut dihaluskan. Saat hendak diminum, beliau diseduh layaknya kopi. Bagi penderita diabetes, sebaiknya ramuan tersebut dikonsumsi sebanyak 2 kali dalam sehari.
Masih ada bahu-membahu cara lain untuk memperoleh manfaat biji rambutan ini. Berdasarkan pengamatan mahasiswa Farmasi di Universitas Padjajaran, biji buah rambutan ini bisa dimasak menjadi emping atau kerupuk biji. Ia kondusif untuk disantap layaknya emping melinjo. Cara pembuatannya pun nyaris sama dengan emping melinjo adalah ditumbuk sampai membentuk lapisan tipis yang lalu dijemur berikutnya digoreng saat hendak dirasakan. Jika Anda tak tenteram dengan debu biji rambutan, tak ada salahnya mengolahnya menjadi kerupuk. Selain selaku kudapan di waktu santai, emping biji rambutan ini juga tetap bisa menjauhkan dan menyembuhkan Anda dari penyakit diabetes mellitus.
Selain diolah selaku emping, biji rambutan ini juga ternyata bisa diracik menjadi camilan enak lainnya. Hal ini dicetuskan pertama kali oleh salah seorang peneliti dari Universiti Teknologi MARA (UiTM). Mereka menjadikan biji buah rambutan sebagai manisan. Produk bernama Rambuseed Florentine ini memang terinspirasi oleh Florentine, manisan khas dari Italia yang dibuat dari berbagai macam biji-bijian. Uniknya, meski sudah dimasak menjadi manisan, faedah biji rambutan dalam menetralkan gula darah tidak lenyap. Jadi, sambil menikmati tajil sambil melawan gula!