
Dahulu, proses penetasan telur belibis berjalan secara alamiah. Namun ketika ini, proses tersebut menjadi sesuatu yang penting bagi mereka yang menjalani perjuangan di bidang peternakan angsa sehingga tak cuma diserahkan pada proses yang benar-benar alamiah saja. Selain itu, penetasan secara alami tidak mampu menyanggupi kebutuhan jumlah angsa dalam suatu peternakan. Proses penetasan telur sangat penting alasannya mutu angsa yang mau diternakkan bergantung sarat pada cara peternak mengatasi penetasan telur tersebut. Pada dasarnya ada beragam cara menetaskan telur belibis. Tapi boleh jadi penggunaan mesin incubator yakni tata cara yang paling banyak digunakan oleh peternak belibis khususnya di Indonesia.
Proses penetasan telur belibis sesugguhnya tak cuma dimulai dari tahapan dimana telur dimasukkan ke dalam mesin incubator. Pemilihan telur yang benar juga mutlak dimasukkan ke dalam serpihan proses tersebut biar belibis yang dihasilkan jauh lebih bermutu. Adapun ciri-ciri telur belibis yang baik diteteskan merupakan selaku berikut:
Proses penetasan telur belibis sesugguhnya tak cuma dimulai dari tahapan dimana telur dimasukkan ke dalam mesin incubator. Pemilihan telur yang benar juga mutlak dimasukkan ke dalam serpihan proses tersebut biar belibis yang dihasilkan jauh lebih bermutu. Adapun ciri-ciri telur belibis yang baik diteteskan merupakan selaku berikut:
- Pilih telur angsa yang warnanya tidak terlampau biru atau terlalu putih karena telur yang demikian lazimnya mempunyai DOD yang kecil serta sukar untuk ditetaskan. Kalaupun sukses, anak belibis yang dihasilkan lazimnya mengalami gangguan mirip kelumpuhan.
- Telur belibis yang hendak diteteskan seharusnya tidak lebih dari 4 hari alasannya di atas daripada itu, lazimnya kualitasnya telah tak baik.
- Pilih telur angsa yang permukaan kulutnya halus tanpa cacat dengan ketebalan kulit telur yang merata biar proses penetasan bisa berlangsung secara bahu-membahu.
- Pertama yang mesti Anda kerjakan pastinya mengontrol suhu di dalam incubator trsebut. Untuk telur angsa yang berumur 1 hingga 24 hari, suhu yang sempurna yaitu 38 derajat celcius. Sementara telur yang memasuki usia 25 sampai 28 hari memerlukan suhu sekitar 34 derajat celcius.

- Kedua, aturlah tingkat kelembaban di dalam mesin incubator tersebut. Hari pertama sampai hari ke 24, kelembaban mesti di antara 55% hingga 65%. Sementara itu pada hari ke 25 hingga ke 28, kelembaban incubator semestinya dianikkan menjadi 76%.
- Jika mesin incubator Anda belum dilengkapi dengan mesin yang menertibkan tingkat kelembaban, Anda bisa menggunakan cara tradisional yakni dengan memasukkan bak atau baki yang sudah diisi dengan air dan diletakkan sempurna di bawah rak telur angsa yang mau ditetaskan. Keberadaan baki dengan air tersebut akan menciptakan kelembaban dalam incubator terjaga dengan baik. Untuk menstabilkannya, telur juga bisa disemprot dengan air sebanyak 2 hingga 3 kali dalam sehari. Setelah disemprot, telur diangin-anginkan. Lakukan langkah ini dikala Anda hendak membalikkan telur angsa yang ada di dalam incubator.
- Langkah selanjutnya yang masuk ke dalam cara menetaskan telur belibis ialah tahapan investigasi pertumbuhan telur belibis itu sendiri. Caranya cukup sederhana, Anda bisa meneropongnya dengan menggunakan perlindungan cahaya lampu. Tahapan pemeriksaan yang pertama dikerjakan pada hari ke-4, sementara itu pemeriksaan tahapan kedua dilaksanakan pada sewaktu telur sudah berumur 10 hari, selanjutnya investigasi tahapan ketiga dijalankan dikala telur Anda sudah berumur 20 hari. Proses pemeriksaan ini penting untuk mengusut telur yang mati dan secepatnya sibuang mudah-mudahan tidak mengusik telur sehat yang lain.
- Langkah yang penting dalam proses penetasan telur belibis lainnya yaitu ketelitian menjaga posisi telur angsa dengan cara membalikkannya secara terpola. Sebaiknya proses ini dijalankan pada ketika Anda membuka box incubator. Pastikan hal ini dilaksanakan secepat mungkin karena perubahan suhu terlalu lama di dalam mesin akan memiliki peluangpada kegagalan telur menetas.